Suhu Udara Lebih Dingin? Kenapa? Ini Penjelasannya
Munculnya fenomena udara lebih dingin saat kemarau di pertengahan tahun. Pada 6 Juli lalu, Bumi berada di titik terjauh atau aphelion dari pusat tata surya, Matahari. Selain membuat Matahari terlihat kecil (meski tak terlihat mata telanjang), beberapa orang mengaitkan fenomena tersebut dengan penurunan suhu udara di Indonesia.
Faktanya, memang data ogimet suhu udara dari di pulau Jawa hingga NTT menunjukkan penurunan suhu dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya, pada Jan - Juni 2021. Namun, LAPAN memiliki penjelasan lain! Fenomena suhu dingin di Indonesia lebih disebabkan oleh cold front. Apa itu?
Penjelasan mengenai cold front
Melansir LAPAN, cold front atau front dingin yang terjadi saat kemarau basah adalah hasil dari pergerakan kuat angin monsun timur Australia yang dingin. Udara dingin di permukaan kemudian mendorong udara hangat ke atasnya.
Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (PSTA) LAPAN menjelaskan bahwa udara dingin tersebut membentur udara hangat dari barat. Fenomena ini disebabkan oleh vorteks dan dipole mode negatif dari Samudra Hindia yang dapat meluas serta tertahan oleh awan-awan dingin di atas daratan.
Sekadar informasi, vorteks adalah pusaran angin dengan radius puluhan kilometer hasil dari tekanan rendah yang terpusat di atas laut atau darat, dan dipole mode negatif adalah pendinginan suhu muka laut di perairan Hindia barat yang diprediksi berlangsung dari Juli hingga Agustus mendatang.
0 Response to "Suhu Udara Lebih Dingin? Kenapa? Ini Penjelasannya"
Post a Comment